Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Jenghis Khan si Penakluk Separuh Dunia


Jenghis Khan
Siapa sih yang tidak tahu dengan pejuang dan penguasa Mongolia yang satu ini, Jenghis Khan adalah pemimpin yang menciptakan kekaisaran terbesar di dunia bernama Kekaisaran Mongolia.
Mongolia berjuang untuk membawa nama baik bangsanya dengan prinsip yang telah diajarkan oleh pahlawan mereka, yaitu Jenghis Khan. Sejarah dunia mencatat bahwa Mongolia adalah satu-satunya negara yang kekuasaannya mendekati dominasi atas seluruh dunia (global domination). Kekuasaannya waktu itu adalah: Tiongkok, Mongolia, Russia, Korea, Vietnam, Burma, Kamboja, Timur Tengah, Polandia, Hungaria, Arab Utara, dan India Utara.
Silahkan baca sampai selesai untuk lebih mengenal pemimpin luar biasa dari Mongolia ini yang saya telusuri dari beberapa referensi atau sumber yang ada.

Kapan Jenghis Khan lahir dan darimana ia berasal?



Lahir di daerah pegunungan Burhan Haldun, dekat dengan sungai Onon dan Herlen, Mongolia sekitar tahun 1162, Jenghis Khan diberi nama "Temujin" oleh ayahnya yaitu Yesukhei. Temujin adalah anggota suku Borjigin dan merupakan keturunan Khabul Khan, yang secara singkat menyatukan bangsa Mongol untuk melawan Dinasti Jin di Cina Utara pada awal tahun 1100-an.
Menurut "Sejarah Rahasia Bangsa Mongol" (kisah kontemporer tentang sejarah bangsa Mongol), Temujin dilahirkan dengan gumpalan darah di tangannya, sebuah tanda dalam cerita rakyat Mongol bahwa ia ditakdirkan untuk menjadi seorang pemimpin. Di usia ke 9 tahun, ayah Temujin terbunuh akibat diracun oleh kepala suku Tatar.
Setelah menginjak usia 16 tahun, Temujin menikahi Borte untuk memperkuat aliansi antara suku Konkirat dan sukunya. Temujin memiliki empat putra dari istri pertamanya "Borte" dan ia juga memiliki banyak anak dari istri-istri lainnya.

Kapan Temujin mulai membentuk pasukan besarnya?

Temujin membentuk pasukan besar lebih dari 20.000 orang di usia 20 tahun, ia kemudian memerangi berbagai suku dan menyatukan orang-orang Mongol di bawah pemerintahannya.
Melalui kombinasi taktik militer yang luar biasa dan kebrutalan tanpa ampun, Temujin membalas pembunuhan ayahnya dengan memusnahkan tentara Tatar dan memerintahkan untuk membunuh para pria di suku tersebut.
Tak lama setelah itu, tentara Mongol dibawah kepemimpinan Temujin kemudian berhasil mengalahkan Taichi'ut dengan menggunakan serangkaian serangan kavaleri secara besar-besaran, termasuk membuat semua pemimpin Taichi'ut direbus hidup-hidup.
Pada tahun 1206, Temujin juga telah berhasil mengalahkan suku kuat Naiman, sehingga memberinya kendali atas Mongolia tengah dan timur.

Bisa dibilang tentara Mongol berutang banyak pada taktik militer brilian seorang Jenghis Khan, serta pemahamannya tentang kelemahan musuh-musuhnya. Saking jenius dan liciknya, ia menggunakan jaringan mata-mata yang luas untuk mengetahui strategi militer terbaru dari musuhnya dengan cepat.
Menyusul kemenangan atas suku-suku Mongol saingannya, para pemimpin suku yang belum diperangi setuju untuk berdamai dan memberi Temujin gelar "Jenghis Khan," yang berarti "penguasa tertinggi". Peramal terkemuka mendeklarasikan Jenghis Khan sebagai wakil Mongke Koko Tengri ("Langit Biru Abadi"), dewa tertinggi bangsa Mongol.
Dengan pemberian status yang sakral ini, ia ditakdirkan untuk menguasai dunia. Toleransi beragama benar-benar dipraktikkan lho di Kekaisaran Mongolia, Jenghis Khan tidak terlalu mempermasalahkan keyakinan yang dianut warganya.

Kapan Jenghis Khan mulai melakukan invasi?


Pada tahun 1207, ia memimpin pasukannya melawan kerajaan Xi Xia dan setelah dua tahun berhasil membuat kerajaan tersebut tunduk.
Pada tahun 1211, pasukan Jenghis Khan menghantam Dinasti Jin di Cina utara. Meskipun perang melawan Dinasti Jin berlangsung hampir 20 tahun, pasukan Jenghis Khan juga aktif di daerah Barat untuk memerangi Dinasti Khwarizm yang merupakan kerajaan Islam.
Pada awalnya, Jenghis Khan menggunakan diplomasi untuk menjalin hubungan dagang dengan Dinasti Khwarizm, sebuah kerajaan yang didominasi oleh Turki yang meliputi Turkestan, Persia, dan Afghanistan. Tetapi orang suruhan Jenghis Khan yang membawa misi diplomatik Mongol dibunuh atas perintah gubernur Otrar, yang mungkin percaya bahwa karavan adalah kedok untuk misi mata-mata.

Kapan Jenghis Khan Menghancurkan Peradaban Islam?

Ilustrasi Penyerangan Jenghis Khan di Baghdad

Shah Muhammad, pemimpin Dinasti Khwarizm, tidak hanya menolak permintaan itu, tetapi juga menantang kepala diplomat Mongol. Hal ini membuat Jenghis Khan sangat marah, dan menganggap hal tersebut merupakan sebuah penghinaan.
Akibatnya, ia pun bersumpah akan menyapu seluruh Asia Tengah hingga ke Eropa Timur, terutama kerajaan-kerajaan Islam. Mungkin kalian sudah tahu apa yang terjadi setelahnya.
Pada tahun 1219, Jenghis Khan secara pribadi mengambil kendali perencanaan dan melaksanakan serangan tiga-cabang bersama dengan 200.000 tentara Mongol terhadap Dinasti Khwarizm.
Bangsa Mongol menyapu benteng setiap kota dengan brutal dan kejam. Mereka yang tidak dibantai didorong di depan tentara Mongol sebagai perisai manusia ketika bangsa Mongol menyerang kota berikutnya.
Pasukan Mongol yang menggabungkan kemampuan perang yang superior dengan mesin pengepung yang dibawa dari Tiongkok untuk menaklukkan kota utama di Persia Timur. Bhukhara, kota yang identik dengan periwayat hadis besar al-Bukhari, dibumihanguskan tak bersisa. Kota tua Balkh mengalami nasib yang sama. Ribuan naskah dibuang ke Sungai Oxus.
Bangsa Mongol tidak ambil pusing dengan buku-buku atau capaian intelektual peradaban Islam. Mereka prajurit nomaden dan satu-satunya urusan mereka adalah menaklukkan serta menjarah. Saat memasuki wilayah yang kini bernama Iran dan Afghanistan, sebagian pusat kota utama juga dihancurkan. Sejarawan Muslim era itu mengklaim Mongol membantai 1,7 juta orang di Nishapur dan 2 juta lainnya di Herat. Angka ini mungkin tidak akurat. Tapi yang jelas, ke mana pun bangsa Mongol pergi, kematian dan kerusakan merajalela. Enam ratus tahun peradaban Islam terhapus hanya dalam beberapa minggu.
Tidak ada seorangpun yang selamat, termasuk hewan piaraan dan juga ternak. Tengkorak pria, wanita, dan anak-anak ditumpuk di gundukan yang besar. Kota demi kota bertekuk lutut, dan akhirnya Shah Muhammad dan putranya kemudian ditangkap dan dibunuh, mengakhiri Dinasti Khwarizm pada tahun 1221.

Sejarah pernah mencatat bahwa pada saat Jenghis Khan mundur dan kembali ke Mongolia, ia sempat memerintahkan dua jenderal terbaiknya, Jebe dan Subotai Baatur untuk menyelidiki daerah barat dan membasmi sisa musuh sampai ke wilayah Russia. Jebe dan Subotai pernah menginjak daratan Eropa pada saat itu dan menghancurkan pasukan Salib yang hendak menyerang wilayah Arab. Penyebab kesalahpahaman itu diperkirakan terjadi karena pasukan Salib dari Eropa mengira pasukan Mongol adalah pasukan Arab.

Setelah berhasil menghancurkan Dinasti Khwarizm, Jenghis Khan sekali lagi mengalihkan perhatiannya ke timur China. Hal ini diakibatkan oleh orang-orang Tangut dari Xi Xia telah menentang perintahnya untuk menyumbangkan pasukan ketika melawan Khwarizm dan juga mulai pemberontakan secara terbuka. Dalam serangkaian kemenangan melawan kota-kota Tangut, Jenghis Khan mengalahkan pasukan musuh dan menjarah ibukota Ning Hia. Tak lama setelah itu, pejabat Tangut menyerah satu persatu, dan perlawanan pun berakhir. Namun, Jenghis Khan masih ingin membalas dendam akibat pengkhianatan Tangut, dan memerintahkan eksekusi keluarga kekaisaran, sehingga mengakhiri garis keturunan Tangut.

Kapan Jenghis Khan wafat?

Jenghis Khan wafat pada tahun 1227, penyebab pasti kematiannya tidak diketahui. Beberapa sejarawan berpendapat bahwa ia jatuh dari kuda saat sedang berburu, dan meninggal karena kelelahan dan cedera. Yang lain berpendapat bahwa dia meninggal karena penyakit pernapasan. Lokasi makam Jenghis Khan sama sekali tidak diketahui.  Menurut rumor yang beredar, pengawal pemakaman membunuh siapa pun dan apa pun yang mereka temui untuk menyembunyikan lokasi pemakaman.
Sebelum kematiannya, Jenghis Khan memberikan kepemimpinan tertinggi kepada putranya yaitu Ogodei Khan, yang menguasai sebagian besar Asia timur, termasuk Cina. Sisa kerajaan dibagi kepada putra-putranya yang lain:
·         Chagatai Khan mengambil alih Asia tengah dan Iran utara.
·         Tolui Khan, sebagai yang termuda, menerima wilayah kecil di dekat tanah air Mongol.
·     Dikarenakan Jochi Khan terbunuh sebelum kematian Jenghis Khan. Maka wilayahnya kemudian diberikan kepada putranya yaitu Batu Khan, dan mengambil kendali atas Rusia kemudian membentuk Golden Horde.

Kapan invasi besar-besaran terjadi?

Wilayah kekaisaran Mongol setelah wafatnya Jenghis Khan

Perluasan wilayah kekaisaran Mongolia berlanjut dan mencapai puncaknya di bawah kepemimpinan Ogedei Khan. Tentara Mongol akhirnya menginvasi Persia, Dinasti Song di Cina Selatan, dan Balkan. Wilayah Russia, Polandia, serta Hungaria berhasil dikuasai oleh Mongolia. Pasukan gabungan yang dipimpin oleh Henry dari Silesia yang tergabung dari pasukan Hungaria, Polandia, dan Jerman (Kekaisaran Suci Romawi) yang terdiri dari pasukan Teutonik terbantai tak bersisa dalam perang di Leignitz. Sejarah Eropa mencatat kekejaman dan teror besar yang dilakukan oleh kerajaan Mongolia atas rakyat Eropa. Negara-negara Eropa memilih untuk memberikan upeti kepada kerajaan Mongolia daripada mengambil risiko untuk melawan Mongolia. Eropa bahkan memohon bantuan Mongolia untuk menghancurkan Arab.
Tepat ketika tentara Mongol mencapai gerbang Wina, Austria, komandan tertinggi kekaisaran yaitu Batu Khan mendapat kabar tentang kematian Ogedei Khan dan dipanggil kembali ke Mongolia.
 
Ekspansi Kekaisaran Mongolia
Di antara banyaknya keturunan Jenghis Khan yang paling terkenal yaitu Kublai Khan, yang merupakan putra Tolui, putra bungsu Jenghis Khan. Pada usia yang masih muda, Kublai memiliki minat yang kuat dalam peradaban Cina dan sepanjang hidupnya melakukan banyak hal untuk memasukkan kebiasaan dan budaya Tiongkok ke dalam pemerintahan Mongol.
Kublai menjadi terkenal pada tahun 1251, ketika saudara laki-laki tertuanya, Mongke, menjadi pempimpin dari Kekaisaran Mongol dan menempatkannya sebagai gubernur wilayah selatan. Kublai membedakan dirinya dengan meningkatkan produksi pertanian dan memperluas wilayah Mongol. Setelah kematian Mongke, Kublai dan saudara lelakinya yang lain, Arik Boke, berjuang untuk menguasai kekaisaran. Setelah tiga tahun perang antar suku, Kublai menang, dan ia diangkat menjadi kaisar dari Dinasti Yuan Cina.

Muhammad Zaenal Abidin
Muhammad Zaenal Abidin Blog ini berisi opini saya akan suatu hal, jadi sebaiknya tidak untuk ditelan mentah-mentah ya.

4 komentar untuk "Mengenal Jenghis Khan si Penakluk Separuh Dunia"