Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jack the Ripper sang Pembunuh Berantai yang Penuh Misteri

Ilustrasi Jack the Ripper


Siapa sih yang tidak tahu dengan sosok "Jack the Ripper",  julukan paling terkenal yang diberikan kepada seorang pembunuh berantai yang sosoknya penuh dengan misteri dan menjadi terkenal karena pembunuhan yang dilakukannya di daerah miskin di sekitar distrik Whitechapel, London, pada tahun 1888. Sosok ini sering banget lho muncul di berbagai novel, film, manga dan juga beberapa Anime buatan Jepang. Seperti di salah satu episode Anime Black Butler (Kuroshitsuji) yang dibintang Ciel Phantomhive dan pelayannya Sebastian Michaelis, Jack the Ripper digambarkan dengan sosok yang kejam serta sadis karena memutilasi korban wanitanya hidup-hidup.
Untuk lebih mengenal sosok ini dan peristiwa apa saja yang terjadi pada masa itu, saya akan merangkumnya menjadi beberapa bagian, selamat membaca.

Apa saja yang melatarbelakangi peristiwa tersebut?

Pada pertengahan abad ke-19 terjadi permasalahan ekonomi yang juga disertai dengan peningkatan ketegangan sosial di Inggris. Kemudian pada tahun 1886-1889, berbagai aksi demonstrasi terjadi yang menyebabkan semakin meluasnya campur tangan polisi dan terjadinya kerusuhan massa.
Rasisme, kriminalitas, kerusuhan sosial, dan juga meningkatnya angka kemiskinan memunculkan pandangan masyarakat bahwa Whitechapel merupakan sarang pelaku kriminal utama di London.

Kapan Jack the Ripper melakukan aksi pembunuhan berantainya?

Pada tanggal 3 April 1888 sampai dengan 13 Februari 1891 terjadi sebelas pembunuhan yang dilakukan secara terpisah, akibatnya terdapat berbagai opini mengenai pembunuhan ini, apakah saling berkaitan satu sama lainnya atau tidak. Tetapi lima dari sebelas korban pembunuhan di Whitechapel, yang sampai sekarang terkenal dengan sebutan "lima kanonis", kepolisian London yakin bahwa pembunuhan tersebut dilakukan oleh Jack the Ripper. Sebagian besar di tubuh korban terdapat luka sayatan di tenggorokan, perut serta daerah kelamin dimutilasi, organ dalam diambil, dan mutilasi di wajah korban.

Setelah pembunuhan di Whitechapel, apakah masih ada korban lainnya?

Pada tanggal 25 Februari tahun 1888, Annie Millwood dirawat di panti sosial Whitechapel dikarenakan mengalami luka tusukan di kaki dan perut bagian bawah namun meninggal dunia setelah dirawat selama sebulan lebih. Millwood kemudian ditetapkan sebagai korban pertama Ripper, tetapi keterkaitannya dengan Ripper masih belum dapat dipastikan. Korban lainnya yaitu Wilson selamat setelah ditikam dua kali di leher pada tanggal 28 Maret 1888.
Kemudian pada 29 Desember 1888, seorang anak berusia tujuh tahun bernama John Gill ditemukan terbunuh di Manningham, Bradford, West Yorkshire,. Kaki dan bagian perutnya dimutilasi, ususnya ditarik keluar, jantung dan satu telinganya diambil. Kemiripan pembunuhan ini dengan pembunuhan Mary Kelly menyebabkan polisi berspekulasi bahwa Ripper-lah yang telah membunuh anak itu.

Kapan kepolisian mulai melakukan investigasi besar-besaran?

Pada tahun yang sama yaitu 1888, arsip-arsip kepolisian mengenai pembunuhan di Whitechapel memungkinkan dilakukannya investigasi besar-besaran secara lebih rinci di era Victoria. Sejumlah tim kepolisian diterjunkan untuk memeriksa seluruh rumah-rumah di Whitechapel. Bahan-bahan forensik dikumpulkan dan diperiksa.
Orang-orang yang dicurigai sebagai Jack the Ripper diidentifikasi, dilacak, diperiksa, atau dibebaskan jika tidak terbukti. Pekerjaan yang dilakukan kepolisian sesuai dengan prosedur yang sama seperti di zaman sekarang. Lebih dari 2.000 orang diwawancarai, hampir 300 orang diinvestigasi, dan 80 di antaranya dijebloskan ke penjara.
Tapi seperti yang kita ketahui, pelakunya sama sekali tidak tertangkap bahkan identitasnya pun tidak diketahui.

Spekulasi apa saja yang dikemukakan para pakar dan kepolisian terkait identitas Jack the Ripper?

Pembunuhan yang dilakukan Ripper pada akhir pekan dan lokasinya yang berdekatan menandakan bahwa Ripper memiliki pekerjaan dan menetap di daerah tersebut. Pakar lainnya menduga bahwa si pembunuh adalah orang yang berpendidikan, mungkin seorang dokter ataupun bangsawan. Beberapa pendapat terkait motif si pembunuh melakukan aksinya telah menghasilkan persepsi yang beragam, seperti adanya rasa takut terhadap profesi medis, ketidakpercayaan terhadap ilmu pengetahuan modern, atau eksploitasi terhadap orang miskin yang dilakukan oleh bangsawan.

Itulah beberapa rangkuman terkait pembunuhan berantai yang dilakukan Jack the Ripper yang saya dapatkan dari berbagai referensi, mungkin di artikel berikutnya masih akan membahas tentang keterkaitan Media terhadap kasus Jack the Ripper.



Muhammad Zaenal Abidin
Muhammad Zaenal Abidin Blog ini berisi opini saya akan suatu hal, jadi sebaiknya tidak untuk ditelan mentah-mentah ya.

2 komentar untuk "Jack the Ripper sang Pembunuh Berantai yang Penuh Misteri"